26 Oktober 2024

PKBM Dhiyaul Amin adalah Program Kesetaraan Pendidikan yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Dhiyaul Amin Pamangkih

 

Hulu Sungai Tengah, Komitmen untuk memperluas akses pendidikan formal setara bagi para santri diwujudkan melalui keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Dhiyaul Amin. Berlokasi di Desa Pamangkih Seberang, Kecamatan Labuan Amas Utara, lembaga pendidikan nonformal ini menjadi solusi pendidikan kesetaraan bagi para santri di lingkungan Pondok Pesantren Dhiyaul Amin Pamangkih.



PKBM Dhiyaul Amin menyelenggarakan program Pendidikan Kesetaraan Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMA), yang memungkinkan para santri tetap memperoleh pendidikan akademik secara formal tanpa harus meninggalkan sistem pembelajaran pesantren. Program ini berada di bawah naungan Yayasan Rhaudhatul Ulum Mubarak dan dipimpin oleh Tuan Guru Ahmad Junaidi, ulama karismatik dan pendiri Pondok Pesantren Dhiyaul Amin. 


Kepala PKBM Dhiyaul Amin, Muhammad Edwan Ansari, mengatakan lembaga tersebut didirikan atas dasar kepedulian terhadap para santri, khususnya yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan finansial. PKBM Dhiyaul Amin diharapkan mampu membuka peluang pendidikan yang lebih luas dan setara bagi mereka.


“Kecamatan Labuan Amas Utara sendiri memiliki karakteristik masyarakat yang religius, dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai petani, pedagang, dan nelayan. Di tengah keterbatasan akses pendidikan formal di wilayah ini, PKBM Dhiyaul Amin hadir sebagai sarana strategis untuk mendekatkan layanan pendidikan berkualitas kepada masyarakat, khususnya para santri,” terang Edwan Ansari di laman PKBM Dhiyaul Amin.


PKBM Dhiyaul Amin mengadopsi kurikulum yang dihadirkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang disesuaikan dengan konteks pesantren dan kebutuhan peserta didik. Selain pembelajaran akademik, peserta didik juga dibekali dengan keterampilan hidup serta pendidikan agama berbasis kurikulum salafiyah. Mayoritas siswa tinggal di asrama pondok pesantren, yang memungkinkan proses pembelajaran berlangsung intensif dan berkesinambungan.


“Visi PKBM Dhiyaul Amin adalah menjadikan lembaga ini sebagai pusat pendidikan swasta Islam berbasis pesantren yang unggul dalam akademik, tangguh dalam karakter, dan cekatan dalam bekerja, baik sebagai kader umat maupun kader bangsa. Visi ini didukung oleh misi untuk memadukan sistem pendidikan nasional dan pesantren dalam pembelajaran, serta membangun lingkungan edukatif yang holistik dan religius,” lanjut Edwan Ansari.


Melalui pendidikan kesetaraan ini, PKBM Dhiyaul Amin berupaya untuk tidak hanya menjawab kebutuhan akan pendidikan formal bagi para santri, tetapi juga menjadi bagian dari upaya mencetak generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya di masyarakat.

 

 

A.    Latar Belakang PKBM Dhiyaul Amin

PKBM Dhiyaul Amin adalah Program Kesetaraan Pendidikan yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Dhiyaul Amin Pamangkih, Program Kesetaraan Pendidikan Paket B atau SLTP, Program Kesetaraan Pendidikan Paket C atau SLTA

PKBM Dhiyaul Amin berada dibawah Yayasan Rhaudhatul Ulum Mubarak yang merupakan Lembaga Yang beroperasi pada Bidang Pendidikan Yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan No. SK Pengesahan Badan Hukum Menkumham : AHU-0011751.AH.01.04.Tahun 2019, tanggal SK Pengesahan Badan Hukum Menkumham : 20 Agustus 2019

PKBM Dhiyaul Amin ini merupakan lembaga pendidikan nonformal yang di upayakan dapat memberikan pendidikan yang berkualitas dan untuk santri yang umumnya memiliki keterbatasan finansial untuk mengakses pendidikan formal. Kehadiran PKBM ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi anak-anak santri agar mendapatkan pendidikan yang layak dan setara di Pondok Pesantren Dhiyaul Amin Pamangkih

PKBM Dhiya’ul Amin terletak di Desa Pamangkih Seberang Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan. Kecamatan Labuan Amas Utara dengan luas wilayah mencapai 161,81 km2 terbagi atas 16 desa dan memiliki jumlah penduduk 27.285 jiwa. Kecamatan Labuan Amas Utara dengan batas-batasnya sebagai berikut:

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Labuan Amas Selatan

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara

Masyarakat di kecamatan Labuan Amas Utara masyoritas bekerja sebagai petani, pedagang ataupun pencari ikan di sungai dan danau. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat kecamatan Labuan Amas Utara dikenal sebagai masyarakat yang agamis dan menjunjung tinggi norma-norma keagamaan.

Seluruh penduduk di Kecamatan Labuan Amas Utara menganut agama Islam. Dan dengan mayoritas penduduk beragama Islam tersebut maka tempat ibadah serta pendidikan islam seperti podok pesantren dan majelis taklim tumbuh dan berkembang di berbagai tempat di Kecamatan Labuan Amas Utara, salah satunya yakni Pondok Pesantren Dhiyaul Amin

Pondok Pesantren Dhiyaul Amin dibawah pimpinan, Tuan Guru Ahmad Junaidi, Beliau adalah ulama Kharismatik dari Desa Pamangkih Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Beliau adalah Muassis atau Pendiri Pondok Pesantren Dhiyaul Amin Pamangkih Seberang dan Khodimul Majelis Rhaudhatul Ulum Al Mubarakah, Tuan Guru Ahmad Junaidi atau biasa di Panggil Guru Junai.

Dengan di adakanya pendidikan Kesetaraan ini anak anak santri atau anak-anak didik yang belajar di Pondok Pesantren Salafiyah; Pondok Pesantren Dhiyaul Amin Pamangkih dapat mengakses pendidikan formal setara Pendidikan SLTP dan SLTA dengan PKBM ini diharapkan dapat memperluas kesempatan kepada seluruh Santri yang sekolah di pondok Pesantren Dhiyaul Amin Pamangkih, terutama yang kurang mampu, untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental, memberdayakan potensi Santri untuk menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya, menanamkan pendidikan karakter dan meningkatkan kemandirian, keberdayaan, dan inovasi dalam mencari informasi baru

Sebagai lembaga pendidikan nonformal, PKBM Dhiyaul Amin menyelenggarakan program pendidikan kesetaraan untuk Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMA). Kurikulum yang diterapkan di PKBM ini mengacu pada Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013, dengan fleksibilitas dalam pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan Santri Pondok Pesantren Dhiyaul Amin.

Peserta didik PKBM Al Dhiyaul Amin tidak hanya mendapatkan pelajaran akademis, tetapi juga dibekali dengan keterampilan hidup dan Pendidikan Agama pondok Pesantren Salafiyah, Mayoritas Peserta didik tinggal di asrama yang disediakan oleh Pondok Pesantren, selain itu, PKBM Dhiyaul Amin berkolaborasi dengan berbagai pihak, serta lembaga pendidikan lain, guna memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Kemitraan ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada Para Peserta didik dan Pendidik serta Tenaga Kependidikan dan memperkaya metode pengajaran.

Dengan harapan mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap mengisi berbagai sektor di masyarakat, PKBM Dhiyaul Amin terus berupaya meningkatkan kualitas layanan pendidikannya, sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Mendapatkan legalitas pertama dari Akta Notaris dan Kemenkumham dan juga Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Sejak tahun 2023, berdasarkan surat Nomor :503/055-IPSPNF-PKBM/PM.PTSP.TK/IX/2023 dengan Nomor NPSN: P9999385

B.    Visi, Misi PKBM Dhiyaul Amin

a.    Visi.

Menjadikan PKBM Dhiyaul Amin Sebagai Lembaga Pendidikan Swasta Islam berbasis pesantren Unggul dalam akademik,tangguh dalam karakter, cekatan dalam bekerja sebagai kader Umat dan Kader bangsa, bekerja secara profesional menuju masyarakat madani.

b.    Misi

1.    Melaksanakan pendidikan, pengajaran dan pelatihan dengan memadukan sistem pendidikan nasional dan Sistem pendidikan pondok pesantren

2.    Menjadikan interkasi guru, siswa dan lingkungan sekitar sebagai lingkungan edukatif yang merupakan kawah candradimuka kader umat dan kader bangsa yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi berakhlakul karimah dan beramal sholeh yang siap bekerja secara professional.

3.    Dengan harapan mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap mengisi berbagai sektor di masyarakat, PKBM Dhiyaul Amin terus berupaya meningkatkan kualitas layanan pendidikannya, sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

4.    Membangun sarana dan prasarana pendidikan yang Representatif dan bekerja sama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan kualitas pendidikan untuk melahirkan lulusan yang siap bekerja profesional atau melanjutkan ke jenjang pendidikan akademik.

5.    Dengan harapan mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap mengisi berbagai sektor di masyarakat, PKBM Dhiyaul Amin terus berupaya meningkatkan kualitas layanan pendidikannya, sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan Masyarakat

Motto ; Beriman, Bertaqwa, Berkarya, Berbakti dan Mengabdi

 

c.     Tujuan

PKBM Dhiyaul Amin, Pondok Pesantren Dhiyaul Amin Pamangkih beberapa tujuannya adalah untuk:

a)    Memperluas kesempatan kepada seluruh Santri yang sekolah di pondok Pesantren Dhiyaul Amin Pamangkih, terutama yang kurang mampu, untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental

b)    Memberdayakan potensi Santri untuk menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya

c)    Menanamkan pendidikan karakter

d)    Meningkatkan kemandirian, keberdayaan, dan inovasi dalam mencari informasi baru

e)    PKBM Dhiyaul Amin ini merupakan lembaga pendidikan nonformal yang di upayakan dapat memberikan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi santri Pondok Pesantren Dhiyaul Amin Pamangkih

Saat ini PKBM Dhiyaul Amin di pimpin oleh Kepala Sekolah :  

Muhamad Edwan Ansari, S.Pd.I


sedikit Profil PKBM Dhiyaul Amin 

 

PKBM Dhiyaul Amin 

 

Identitas Sekolah

NPSN : P9999385

 

Status : Swasta

 

Bentuk Pendidikan : PKBM

 

Status Kepemilikan : Yayasan

 

SK Pendirian Sekolah : 503/005-IPSPNF-PKBM/PM.PTSP.TK/IX/2023

 

Tanggal SK Pendirian : 2023-09-08

 

SK Izin Operasional : 503/005-IPSPNF-PKBM/PM.PTSP.TK/IX/2023

 

Tanggal SK Izin Operasional : 2023-09-08

 

-Pondok Pesantren Dhiyaul Amin Pamangkih, PKBM Dhiyaul Amin Pamangkih

 

penulis : Tim Humas PKBM Dhiyaul Amin

@PKBM Dhiyaul Amin

 

22 Oktober 2024

KH Ahmad Junaidi Tuan Guru Ahmad Junaidi, Beliau adalah ulama Kharismatik dari Desa Pamangkih Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Beliau adalah Muassis atau Pendiri Pondok Pesantren Dhiyaul Amin Pamangkih Seberang dan Khodimul Majelis Rhaudhatul Ulum Al Mubarak

    KH Ahmad Junaidi 


Tuan Guru Ahmad Junaidi, Beliau adalah ulama Kharismatik dari Desa Pamangkih Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Beliau adalah Muassis atau Pendiri Pondok Pesantren Dhiyaul Amin Pamangkih Seberang dan Khodimul Majelis Rhaudhatul Ulum Al Mubarak









Medan dakwahnya tak terbatas Kabupaten Hulu Sungai Tengah tetapi menembus Provinsi Kharismatiknya tak diragukan hasil dari Keistiqamahan beliau dalam dakwah, sosok yang Istiqamah


Dalam mengajar bahkan tak jarang dalam keadaan sakitpun beliau tetap mengajar dan itu saya melihat sendiri dan alami langsung, dalam keadaan sakitpun beliau upayakan tetap mengajar, sungguh mulia dan Himmah beliau yang begitu besar dalam mengajar hingga semangat beliau mengalahkan tubuh beliau yang sedang sakit sekalipun,  


Terlalu panjang cerita jika di urai, tak cukup tinta jika perjalanan itu ditulis, tulisan ini hanyalah setetes dari Lautan perjalanan Dakwah beliau ada banyak teladan Mulia yang Al faqir temukan dari diri beliau, arti Kesabaran, Arti Keikhlasan, Lemah Lembut, Tegas, Pemurah dan Ketawadhuaan dan masih banyak lagi… sungguh ruang sempit ini tentu saja tidak akan mampu mengurai semuanya


Sebagai kalimat penutup kepada pembaca yang budiman, Kepada Para Pembaca yang Budiman, saya memohon untuk koreksinya jika ada salah dan Khilaf dalam Penulisan dan buatlah ceita kita versi kita masing masing sebagai kenangan indah bersama Guru kita


Semoga dengan Membaca riwayat ulama dapat menundukkan kesombongan dalam diri, dan sadar bahwa diri kita tidak ada apa-apanya dengan mereka. Merasa diri tidak lebih baik dari orang lain akan membuat hati hidup. Hati hidup maka dengan orang lain selalu khusnudzon. Amaliah yang paling hebat adalah khusnudzon. Para waliyullah selalu khusnudzon baik kepada Allah maupun makhluk. Semoga Allah merahmati kita dengan hati yang selalu khusnudzon. Doakan saya supaya bisa selalu khusnudzon dan saya doakan anda juga. Amiin allahumma amiin.




Kasarangan, Ahad 22 September 2024


Al Faqir ; Muhammad Edwan Ansari




Tidaklah ada orang-orang besar disetiap zaman


kecuali pasti mereka memiliki para pembenci dari orang rendahan,


karena kemulian akan terus diuji dengan sesuatu yang menghinakan.


(Al Imam Al Hafidz Jalaluddiin Assuyuthi)

#GuruJunai

#KHAhmadJunaidi

#GuruAhmadJunaidi

#pondokpesantrenDiyaulAmin

#DhuyaulAmin

#MajelisRhudhatulUlumMubarak

02 Oktober 2024

 KH.Zainal Ilmi Al-Banjari


KH.Zainal Ilmi dilahirkan pada malam sabtu jam 4.30 subuh tanggal 7 Rabiul Awwal 1304 H di desa Dalam Pagar Martapura ayahnya adalah Haji Abdus Shamad bin H.muhammad Said Wali bin Aminah Binti H.Syahabuddin bin Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari,ibunya bernama Hj.Qamariyyah,masa kanak kanak sampai tumbuh menjadi dewasa beliau berlimpahan ilmu dari keluarganya,tidak pernah beliau melakukan pekerjaan yang sia sia,sangat sopan santun,penyayang dan ber akhlaqul karimah,beliau selalu mengisi kesehariannya dengan belajar dan beribadah,memelihara waktu dan mengerjakan yang sunat sunat,menghindarkan diri dari perbuatan syubhat lebih lebih yang dilarang agama apalagi yang haram,guru guru beliau adalah para ulama dan wali dijamannya,dari masa mudanya inilah beliau mempersiapkan diri menjadi seorang ulama terkemuka.diantara para ulama yang menjadi gurunya adalah :

1.KH.Abdus Shamad yaitu orang tua beliau sendiri mula mula belajar ilmu arabiyyah,fiqih dan hadist selama kurang lebih 6 tahun

2.menuntut Munazharah yang lamanya kira kira selahzhah (sesaat)kepada KH.Muhammad Amin bin Qadhi H.Mahmud Pesayangan Martapura

3.Syeikh Abdurrahman Muda

4.KH.Abbas bin mufti H.Abdul Jalil

5.KH.Abdullah (led rad agama) bin KH.Muhammad Shaleh

6.Menuntut Munazharah pula selama Selahzhah (sesaat)kepada KH.KH.Muhammad Ali bin Abdullah al-Banjari

7.KH.Khalid Dalam Pagar Martapura

8.KH.Ahmad Nawawi Dalam Pagar Martapura

9.KH.Ismail Dalam Pagar Martapura ayah dari KH.Abd.Rahman Ismail mantan kepala DEPAG Kab.Banjar

10.KH.Ahmad Wali Kuin Banjarmasin (murid Haji Masaid Wali kakek dari guru KH.Zainal Ilmi

Dengan disertai pesan guru gurunya tersebut yaitu "Jika kamu berkehendak mula mula masuk fan ilmu nahwu atau fan fiqih atau fan usul yaitu mesti lebih dahulu mengetahui mabadi yang 'asyarah serta ta'rifnya supaya landang penglihatanmu."menurut suatu riwayat beliau adalah Khalifah dari Mufti Syeikh Abdurrahman Shiddiq al-Banjari Sapat Indra Giri Riau,karena ketika Mufti Syeikh Abdurrahman Shiddiq hendak berangkat ke Tembilahan riau beliau ditanya oleh seorang yang tua di kampung Dalam Pagar ."siapakah pengganti guru dikampung ini kalau guru berangkat nanti ?..""Anang Ilmi penggantiku " jawab Tuan Guru Sapat sambil menepuk bahu Tuan Guru Haji Zainal Ilmi,maka terperanjatlah beliau sembari menunduk mendengar keputusan sekaligus amanah dari Syeikh Abdurrahman Shiddiq kepadanya,hingga sejak itu Tuan Guru Haji zainal Ilmi selalu menunduk.beliau mempunyai perawakan gemuk pendek yang menggambarkan bahwa iya mempunya himmah (semangat) dan cita cita yang tinggi ,tabah hati dan tawakkal bersipat akhlakul karimah,tawadhu,berjiwa sosial suka menolong faqir miskin wara' serta pemurah,selama hidupnya banyak yang mendapat santunan dari beliau termasuk janda janda tua,hal ini tidak diketahui orang kecuali orang orang kepercayaannya,baru setelah beliau wafat hal ini diketahui orang banyak.diantara keramat beliau ...suatu saat beliau sedang mengajar dirumahnya,pada waktu itu banyak muridnya yang hadir,tiba tiba beliau mengatakan "kita berhenti sebentar".dan murid muridnya menyaksikan sang guru dalam kemasygulan,kemudian ia masuk kedalam kamarnya dan melepaskan pakaiannya,lalu beliau mengambil dua buah timba untuk diisi air disungai didepan rumahnya,air tersebut kemudian dibawanya kejalan raya dan terus disiramkan beliau satu timba kesebelah kanan satu timbanya lagi kesebelah kiri,selesai melakukan hal tersebut beliau kemudian masuk lagi kedalam rumah dan bertemu dengan ibundanyaibundanya pun lantas berkata "mengapa kamu siramkan air itu kejalanan,sedangkan kamu susah susah mengambilnya dari sungai,lebih bermanfaat air itu untuk mengisi tempat air yang kosong 'kata ibunya dengan penuh keheranankemudian beliau menjawab "kita menolong orang yang kesusahan bu yaitu orang yang sedang kebakaranlalu ibundanya berkata lagi" apakah kebakaran ditengah jalanan.." hal tersebut diucapkan ibundanya beberapa kali,berselang 3 hari setelah kejadian yang diluar akal tersebut datanglah seseorang berkunjung kepada beliau dan berkata "guru kami sangat berterima kasih kepada guru ,dikampung kami terjadi kebakaran dan setelah membawa korban beberapa rumah penduduk kemudian ulun (saya) bertawasul dengan meminta pertolongan kepada guru,setelah itu guru saya lihat datang memberikan pertolongan denagn membawa dua buah timba dan menyiram kan air ke api tersebut,hingga api tersebut padam seketika,dan inilah keperluan saya ziarah kesini,sekedar menyampaikan ucapan terima kasih atas pertolongan guru kepada kami di kampung Sungai salai Margasari Rantau'' .dilain waktu ada seorang desa ,yang mempunyai kebun durian,namun belum pernah menghasilkan buah,petani tersebut rupanya mempunyai hajat apabila kebun durian nya tersebut mengeluarkan buah maka akan diberikan kepada Tuan Guru Haji Zainal Ilmi,dan ternyata pada tahun tersebut berbuah 3 buah saja,si petani tersebut tadi kebetulan tidak ada kesempatan memberikan secara langsung buah durian tersebut kepada beliau,maka ia terpaksa menitipkan durian tersebut kepada tetangganya yang kebetulan akan bersilaturrahmi kepada Tuan Guru Haji Zainal Ilmi,dalam perjalanan orang yang di amanahi tadi rupanya tidak berpikir panjang lalu dibelahnya sebuah dan dimakannya,sesampainya di martapura kemudian ia membeli sebuah durian sebagai ganti durian yang dimakannya,tak lama setelah itu barulah ia ketempat Tuan Guru H.Zainal Ilmi dan langsung menyerahkan ke 3 durian tadi,oleh Tuan Guru dua buah durian beliau ambil kemudian durian satu nya beliau belah dan beliau suguhkan kepada tamunya sambil berkelakar beliau berkata ," bagaimana rasanya dengan durian yang kamu belahi dan kamu makan dalam perjalanan tadi ? manis yang mana dengan yang ada ini ?" maka air muka tamu tersebut langsung berubah,heran bercampur malu,karena hal yang dilakukannya dalam perjalanan rupanya diketahui oleh beliau.beliau pernah diangkat sebagai penasehat badan pemulihan keamanan daerah kabupaten banjar sekitar tahun 1956 ketika terjadi pemberontakan Ibnu Hajar,setiap jum'ad beliau memberikan penerangan kepada masyarakat yang terpengaruh dengan adanya pemberontakan ini.Tuan Guru KH.Zainal Ilmi pertama menikah dengan HJ.Purnama binti zakaria bin Abdullah bin KH.Muhammad Khattib bin Mufti Pangeran Ahmad bin Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari namun tidak mempunyai keturunan.menjelang wafat beliau banyak didapati keganjilan terhadap dirinya,namun tidak dimengerti oleh yang lainnya,seperti pada waktu ia hendak pergi ke Karang Intan dalam rangka berdakwah maka ia menyuruh seseorang untuk ketempat orang tua Istrinya yang muda,karena saat itu istri beliau sedang menginap dirumah orang tuanya beliau berpesan "Cepat pulang nanti tidak sempat " selain itu pula sebelum berangkat ke Karang Intan ia berkata "nanti banyak orang,nanti banyak orang."demikian perkataan nya itu yang kemudian berangkatlah beliau ke Karang Intan,setibanya di Karang Intan maka dalam acara tersebut beliau membaca doa yang kemudian beliau mendadak sakit sehingga menyebabkan wafatnya pada hari Jum'ad di Karang Intan tgl 13 Dzulqaidah 1375 H bertepatan dengan 21 Juni 1956 M jam 12.00 siang.pada waktu beliau wafat saat itu sedang musim kemarau,tanah serta sungai menjadi kering,sehingga untuk dimakamkan di Kalampayan disamping makam orang tuanya mendapat kendala yang berarti,karena untuk ke Kalampayan harus melalui jalur sungai,sedangkan saat itu sungai dalam ke adaan kering,oleh karena itu banyaklah yang berinisiatif untuk memakamkan beliau ditempat lain seperti di Dalam Pagar,ada pula dari kalangan ABRI yakni Bapak Hasan Basri mengusulkan agar beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana ,karena beliau dianggap sebagai sesepuh angkatan bersenjata,oleh ahli waris beliau usulan tersebut diterima dengan senang hati disertai penghargaan dan ucapan terima kasih kepada pihak yang mengusulkannya,namun ahli waris tetap menghendaki jasad mulia almarhum dimakam kan di Kalampayan berdekatan dengan Datuknya Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari.maka tak disangka dan tidak diduga pada malam sabtu hujan turun dengan derasnya sehingga sungai yang tadinya kering menjadi ber air hingga dapatlah di lalui oleh perahu serta rombongan sanak keluarga yang mengiringi jenazah Tuan Guru KH Zainal Ilmi al-Banjari,maka pada hari sabtu tanggal 14 Dzulqaidah 13 75 h dengan suasana yang penuh khidmat dan haru dilaksanakanlah pemakamannya disamping makam orang tuanya KH>Abdus Shamad di Kalampayan berdekatan dengan Datuknya Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari."Ya ALLAH berikanlah kelapangan kepada beliau didalam kuburnya dan tempatkan lah beliau bersama kekasih -Mu Sayyidina Rasulullah SAW,limpahkan lah rahmat-Mu kepada seluruh keluarganya dan kumpulkanlah kami ,orang tua kami,guru guru kami ,dan seluruh orang orang yang mencintai beliau bersama orang orang sholeh sebelum kami aamiiin Ya Robbal alamin.akhirul kalam kalau ada kekurangan dalam penyampaian riwayat ini alfaqir mohon maaf ampun sebesar besarnya,wabillahi taufik wal hidayah assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.

 

 

~sumber ~Ulama berpengaruh kalimantan Selatan 

              Ditulis ulang oleh Abu Muhammad Haydar Husein al Adamy Y.Riffai 

               ~http://www.facebook.com/Kisah.Para.DatudanUlama.Kalimantan

Makam Penghulu Muda Yuda Lalana (Syaikh Abu Sulaiman Safjana).

 Makam Penghulu Muda Yuda Lalana (Syaikh Abu Sulaiman Safjana). Letak: Jalan Sarigading, Desa Jatuh, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sung...